Dalam dunia marketing, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk memasarkan suatu produk. Dua di antaranya adalah metode Hard Selling dan Soft Selling. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda meski memiliki tujuan akhir yang sama. Sebelum memutuskan untuk menggunakan metode yang mana, simak selengkapnya mengenai metode pemasaran tersebut.
Apa itu soft selling? Soft selling adalah pendekatan penjualan dengan menggunakan bahasa yang halus dan teknik yang tidak agresif. Tujuan utamanya adalah agar konsumen jadi penasaran dan tertarik untuk melihat iklan atau mengenal produk lebih lanjut sebelum akhirnya melakukan pembelian, Soft selling bias membantu penjualan berulang dalam jangka panjang. Dengan pendekatan soft selling, brand atau produk juga membangun hubungan positif jangka panjang dengan konsumen. Iklan soft sell biasanya menekankan pada manfaat produk atau jasa dan menarik emosi konsumen dengan menggunakan humor atau emosi lain ke dalam sebuah iklan.
Apa itu hard selling? Hard selling adalah strategi penjualan yang menggunakan kata-kata yang menciptakan terjadinya transaksi dalam waktu singkat. Hard selling juga sering disebut dengan penjualan langsung. Strategi ini seakan mendesak sampai sampai konsumen tidak punya waktu untuk membuat pertimbangan, tehnik promosi ini sering dinilai sebagai tehnik yang agresif, mendesak konsumen untuk membeli suatu produk,
Apa aja perbedaan Soft Selling dan Hard Selling?
Berikut ini beberapa perbedaan antara softselling dan hardselling yang wajib Anda ketahui.
Jangka waktu penjualan Soft selling fokus kepada penjualan jangka panjang. Karena itu, teknik ini menggunakan pendekatan bertahap dan membuat konsumen mengenal produk dan brand image lebih lanjut. Dalam hal ini, salesperson atau brand, mencoba untuk mengenal dan memahami kebutuhan konsumennya. Sehingga, mereka bisa merekomendasikan produk yang cocok dan bisa menjawab masalah konsumen. Hard selling lebih fokus pada penjualan jangka pendek. Hard sell lebih fokus pada produk daripada konsumen. Karena itu, strategi ini jarang memerhatikan pelanggan. Setelah berhasil menjual produk, brand atau salsesperson akan segera mencari pelanggan baru.
Tujuan dan ketertarikan konsumen Soft selling mendekati konsumen dengan bahasa persuasif dan membuat konsumen ingin mengenal brand dan produk. Soft selling juga dilakukan sambil membangun keterikatan dengan konsumen dan image baik., jika konsumen sudah memercayai sebuah brand, mereka akan melakukan: lebih banyak pembelian, merekomendasikan brand kepada teman, menulis ulasan positif, dan bergabung dengan program loyalitas. Soft selling membuat konsumen tertarik untuk melakukan mengeksplor brand lebih jauh. Kalau hard selling, tujuan utamanya adalah penjualan produk. Bukan berarti mereka tidak menarik bagi konsumen, Penawaran hard sell juga menarik, tapi dalam jangka waktu yang lebih pendek karena tujuannya adalah penjualan yang banyak dan cepat. Jadi konsumen hanya akan membeli produk tanpa melakukan eksplorasi lebih jauh.
Promosi yang dilakukan Bentuk promosi soft selling, biasanya lebih halus seperti memberi informasi berharga kepada konsumen, lalu perlahan memperkenalkan produk mereka sebagai solusi tepat yang dibutuhkan konsumen. Selain itu, pemberian sample produk gratis juga bisa menjadi cara memperkenalkan produk ke konsumen sambil menjelaskan lebih detail agar konsumen lebih kenal dan tertarik mencari tahu lebih banyak. Pernah lihat banner promosi diskon besar-besaran atau flash sale di e-commerce? Itu merupakan contoh strategi hard selling. Jadi, mereka memberikan diskon atau potongan harga agar konsumen jadi lebih impulsif untuk membeli produk. Flash sale juga membuat konsumen merasa mereka perlu segera membeli produk karena ‘harga spesial’ berbatas waktu. Menjual produk dengan imbuhan “limited edition” atau stok terbatas juga bisa memancing mereka yang takut ketinggalan trend untuk membeli produk.
Semoga Artikel ini bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih detil perihal hard selling dan soft selling atau Anda tengah membutuhkan konsultan profesional untuk membantu Anda? Kami siap membantu. SIlahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900.
About the Author
Content Marketing administrator
Penulis Content Marketing ahli dibidang direct marketing, Marketing management, general marketing, dan on line marketing, digital marketing, SEO organik, SEM, social media marketing, website optimation
About the Author