Terlepas dari semua hype seputar penawaran hebat, ternyata penawaran yang lebih murah tidak selalu lebih baik. Penelitian dari Vanderbilt University, yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research, menunjukkan bahwa harga rendah dapat menjadi bumerang bagi pengecer karena konsumen terkadang melihat harga rendah sebagai tanda produk berkualitas rendah.
Namun, para peneliti juga menemukan bahwa konsumen terkadang melihat harga rendah sebagai penawaran yang bagus. Persepsi pembeli tentang harga rendah bergantung pada apa yang mereka pikirkan ketika memutuskan untuk membeli suatu produk.
Perusahaan dapat mempengaruhi bagaimana perasaan konsumen tentang harga rendah mereka dengan melakukan riset pasar dan meningkatkan strategi pemasaran mereka. Dalam studi Vanderbilt, ketika perusahaan berfokus pada kualitas produk dalam materi pemasaran, konsumen lebih menyukai produk yang lebih mahal. Namun, ketika perusahaan berfokus pada nilai, konsumen menilai produk murah dengan lebih baik.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa menaikkan harga berkorelasi dengan peningkatan nilai, tetapi fokusnya tidak bisa hanya mengandalkan itu. Ini tentang menggabungkan nilai dan kenyamanan sehingga konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan nilai uang mereka. Memperkenalkan produk yang ditingkatkan dengan harga yang masih bersaing dapat meningkatkan peluang penjualan yang berhasil dan membangun loyalitas pelanggan.
Tentu saja, harga suatu produk tidak selalu mencerminkan kualitasnya. Misalnya, mata uang dapat berperan dalam penetapan harga produk di berbagai negara. Di beberapa bagian dunia, dolar AS berjalan sangat jauh. Di negara lain, Anda berpotensi dapat membeli makanan empat menu yang enak dengan harga sepertiga dari harga di AS. Namun, apakah itu berarti kualitas makanannya buruk? Belum tentu.
Alasan lain produk berkualitas tinggi dapat dihargai rendah berkaitan dengan penawaran dan permintaan. Jika produk tertentu tidak banyak diminati, harganya bisa turun untuk menarik orang agar membelinya. Di sisi lain, jika ada surplus produk, perusahaan mungkin menurunkan harga untuk menghilangkan kelebihan persediaan. Ini tidak berarti produk tersebut rusak atau tidak berguna.
Agar perusahaan dapat mengontrol persepsi harga mereka, direktur pemasaran harus mempresentasikan merek mereka dengan cara yang benar. Jika perusahaan Anda menggunakan model harga rendah, cobalah membuat persepsi pelanggan agar tidak akan memikirkan betapa murahnya produk Anda atau menganggapnya berkualitas rendah. Sebaliknya, cobalah membuat mereka berpikir tentang bagaimana produk Anda bernilai tinggi.
Baca juga : Bagaimana Psikologi Warna Mempengaruhi Merek Anda
Selain menawarkan harga yang kompetitif, bersikaplah transparan dan detail tentang semua hal yang ingin Anda sertakan dalam harga. Anda harus membuat pelanggan memahami bahwa penawaran harga yang mereka terima sesuai dengan nilai yang mereka terima. Info mengenai pemasaran modern silakan hubungi kami DISINI.
About the Author