Dari sisi pelanggan, pelanggan model bisnis B2B memiliki keunikannya masing-masing. Jika biasanya seorang yang membeli sebuah produk karena merasa tertarik dengan harga, popularitas produk, status atau trigger emosional lainnya, maka lain lagi dengan konsumen B2B mereka yang membeli sebuah produk hanya berdasarkan dari dua hal, pertama adalah harga produknya dapat bersaing dan bagaimana potensi keuntungannya jika produk tersebut mereka gunakan atau justru untuk dijual kembali.
Dari kategori konten maketing B2B, banyak diantara orang awam yang menilai bahwa pendekatan yang dilakukan selama ini oleh para marketer B2B adalah dengan cara mentargetkan konsumennya secara langsung. Mereka berpikir bahwa orang-orang marketing dari B2B akan menjadikan iklan-iklan pada setiap saluran televisi Nasional dan membuatnya bisa menjadi viral hanya untuk meningkatkan peluang keputusan membeli para konsumen. Perlu diketahui tentang hal-hal tersebut juga tidak sepenuhnya benar bagi para marketer B2B.
Jika Anda adalah salah satu dari seorang pebisnis model B2B dan memang berniat untuk mengembangkan bisnis Anda, maka terdapat beberapa hal yang harus Anda pelajari terlebih dahulu tentang perbedaan dari konten marketing B2B dan B2C agar bisa mencapai target pemasaran dari bisnis Anda tersebut.
1. Mengetahui maksud dan tujuannya.
Perbedaan antara konten marketing antara B2B dan B2C adalah terdapt pada maksud dari pembuatan iklan sebagai salah satu strategi pemasaran. 85% dari content marketing creator B2B akan selalu berusaha keras agar merek mereka bisa menjadi lebih terdepan diantara para kompetitornya. Jika para calon pelanggan sudah sangat mengenal produk Anda, maka produk Anda adalah yang terbaik, mereka akan melewati tahapan penelitian yang lebih mendetail terhadap produk atau berupa pengenalan seperti apakah produk tersebut dibutuhkan dan akan langsung menuju tahapan dari evaluasi alternatif (dari produk bisnis Anda akan menjadi salah satu pilihan alternatif dari para konsumen). Lain halnya dengan B2B, para pelanggan B2C lebih cenderung akan membeli produk B2C karena rasa aman yang ada dalam diri mereka ketika menggunakan produk tersebut atau mereka sudah memiliki informasi yang cukup terhadap produk tersebut.
2. Pesan-pesan yang disampaikan.
Pesan-pesan yang terdapat dalam sebuah konten marketing juga berhubungan langsung dengan siapa sebenarnya target marketnya. Banyak diantara para ahli yang menyatakan bahwa para calon konsumen B2C akan menjadi lebih terpengaruh ketika jenis pesan-pesan dalam strategi marketingnya adalah berupa sebuah produk, sementara untuk konsumen B2B akan langsung menanggapinya secara lebih positif pesan-pesan marketing yang menjelaskan tentang manfaat dan kegunaan dari produk-produk tersebut.
Menurut Katie Rosehill, seorang kolumnis dalam Chron’s Small Bussiness mengatakan bahwa taktik pemasaran yang banyak digunakan dalam B2B dan B2C memang agak berbeda, namun untuk jenis metode periklanan, promosi dan juga publisitas keduanya masih tetap sama. Pada B2B, pesan-pesan marketing lebih didasarkan pada tiga hal, yaitu:
1. Nilai (Value).
2. Layanan (Service).
3. Kepercayaan (Trust).
Sedangkan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh marketer B2C memang lebih berfokus hanya terhadap dua hal, yaitu:
1. Harga yang lebih bersaing.
2. Kepuasan emosional pelanggan.
Meskipun demikian, hal lain yang mendasari pesan-pesan dari marketing ini juga tidak bersifat kaku dan ekslusif. Seperti contoh bengkel reparasi mobil. Bisnis bengkel reparasi mobil merupakan model dari bisnis B2C dengan setiap individunya adalah sebagai konsumennya. Dalam pesan yang ingin disampaikannya adalah bisnis bengkel reparasi mobil tentu saja tetap akan selalu menjual value dan trust untuk bisa mendapatkan hati dari para pelanggannya.
3. Sumber
Bagi para pebisnis B2C, sumber yang dapat digunakan dalam menjangkau para calon konsumen juga banyak tersedia luas dan dalam jumlah yang hampir tidak terbatas. Selain dari social media dan website yang merupakan tulang punggung dari sebuah marketing online, pelanggan B2C juga bisa didapatkan melalui media tradisional lainnya seperti iklan, SEO dan juga penggunaan media-media yang serupa.
Namun untuk jenis bisnis B2B sumber yang bisa memberikan peluang potensial untuk menjangkau para calon konsumen juga tidak sebanyak dari sumber-sumber bisnis B2C. Bisnis B2B sebenarnya juga bisa saja beriklan pada masing-masing media seperti: BuzzFeed namun untuk hasil yang diberikan juga tidak akan maksimal. Orang-orang yang merasa tertarik dan ingin membeli produk dari bisnis B2B kemungkinan besar hanya dari kalangan perorangan dan bukan pembeli potensial dalam ruang lingkup yang lebih besar.
Meskipun demikian jika Anda sedikit lebih jeli dalam melihat adanya peluang, ternyata masih banyak sumber-sumber potensial lain yang dapat digunakan untuk memasarkan produk dari B2B, salah satunya adalah dari Linkedln’s Sponsored Update. Salah satu tips dalam marketing B2B yang paling relevan adalah dengan menggunakan Linkedln’s Sponsored Update untuk memberikan kesempatan bertemu dengan konsumen-konsumen yang sangat potensial.
4. Format.
Perbedaan selanjutnya antara konten marketing B2B dan B2C adalah tentang format. Menurut Eccolo Media Technology Content Survey, para pembeli B2B jauh lebih suka untuk membaca deskripsi sebuah produk melalui blog atau whitepaper (sebuah dokumen yang berisikan tentang penjelasan yang lebih detail dari sebuah produk secara lebih mendalam dan persuasif, semacam press release) selama masa siklus promosi. Terkhususkan bagi para calon-calon konsumen produk teknologi, 98% keputusan akhir dari para calon konsumen sangat bergantung kepada whitepaper yang sudah perusahaan Anda buat. Sedangkan 66% dan 37% lainnya masih bergantung kepada hasil studi kasus dan boklet panduan teknologinya.
Lain halnya dengan berbagai format dalam konten marketing B2B. Menurut hasil penelitian Content Marketing Institute tentang B2C Content Marketing Research Report for North America pada tahun 2015 lalu, para calon konsumen dari produk B2C lebih menyukai format yang lebih real time dan juga user generated.
Perlu ditekankan sekali lagi bahwa perbedaan antara format dalam konten marketing B2B dan B2C ini juga tidak bersifat permanen. Perusahaan dengan model bisnis B2B juga tidak harus selalu menggunakan metode dari whitepaper atau studi dan perusahaan dengan model bisnis B2C juga tidak harus selalu menggunakan metode dari kasus secara real time atau user generated sebagai sebuah konten marketing mereka.
Perbedaan dari sisi format seperti ini hanya sebagai suatu rekomendasi dan bertujuan untuk membuat Anda menjadi lebih paham bahwa format-format seperti inilah yang akan bisa menjadi konten marketing dari bisnis Anda. Dalam praktek sebenarnya, format dari konten marketing akan semakin berkembang menyesuaikan dengan bagaimana kondisi pasar dan masing-masing kebutuhan dari para calon pelanggan Anda.
Groedu Content Marketing,
Cito (City Of Tomorrow Mall), Jl. A Yani No. 288 (Bundaran Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com
www.groeducontentmarketing.com
Banyak yang menganggap bahwa digital marketing merupakan sesuatu hal yang biasa dan tidak berdampak apapun pada bisnis yang sedang kita jalankan. Namun pada kenyataannya digital marketing sangatlah efektif untuk menunjang sebuah bisnis. terhitung sejak tahun 2014 lalu berbagai iklan dari media digital maupun dari internet sudah mampu dalam mengalahkan iklan-iklan dari televisi dan mungkin saja perbandingannya sudah sangat jauh berbeda dengan era digital seperti saat ini. Semakin banyaknya orang yang sudah menjadikan media internet sebagai suatu kebutuhan dalam menjalankan berbagai aktifitas sehari-harinya menyebabkan digital marketing menjadi jauh lebih efektif apabila dibandingkan dengan media iklan-iklan yang lainnya.
Bagaimana manfaat dari digital marketing ini bagi para pengusaha UKM dimasa sekarang? Faktanya adalah masih sangat banyak para pengusaha UKM yang masih mengabaikan strategi seperti ini dengan alasan terlalu ribet dan rumit dan lain sebagainya. Namun, jika kita melihat dari perkembangan digital marketing merupakan sebuah strategi yang cukup mudah untuk dilakukan, murah dan tidak sampai menghabiskan banyak waktu dan strategi dari digital marketing ini adalah berupa strategi yang lebih tepat dan berdampak sangat besar bagi perkembangan dari suatu bisnis.
Apa itu digital marketing? digital marketing merupakan suatu upaya pemasaran produk atau jasa yang dilakukan melalui internet dengan tujuan agar bisa semakin menjangkau lebih banyak konsumen dengan tepat dan cepat yang bisa dilakukan dengan cara beriklan melalui Google AdWords, Facebook Ads, dan media online lainnya.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari digital marketing dalam menjalankan bisnis UKM:
1. Dapat terhubung langsung dengan konsumen secara online.
Manfaat dari penggunaan digital marketing adalah dapat dengan mudah untuk menjangkau para konsumen karena bisa dilakukan secara online. Dengan adalah media internet, para konsumen dan para calon konsumen akan dapat dengan sangat mudah untuk mencari berbagai kebutuhan informasi, bahkan bisa menyampaikan apapun keluhan mereka.
2. Konversi penjualan akan menjadi jauh lebih meningkat dari sebelumnya.
Dari segi kanal pemasaran digital, bisnis UKM dapat dengan mudah untuk menjangkau calon-calon konsumen yang sudah mereka targetkan dan yang telah disesuaikan dengan produk-produk atau jasa yang ingin mereka tawarkan.
3. Biaya pemasaran jauh lebih murah.
Digital marketing sudah menawarkan biaya pemasaran yang jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan pemasaran konvensional yang rata-rata biayanya jauh lebih tinggi.
4. Kemampuan untuk pelayanan konsumen secara real time (online).
Ditinjau dari segi pelayanannya, maka digital marketing jauh lebih unggul karena dapat melayani semua konsumen secara real time dengan media internet. Bahkan, layanan kita akan bisa lebih cepat dan pastinya tidak sampai mengecewakan para konsumen.
5. Mampu menjaga posisi pada tingkat persaingan bisnis.
Persaingan dalam bisnis merupakan salah satu permasalahan yang harus bisa diatasi oleh semua pengusaha. Dengan adanya strategi dari penggunaan digital marketing ini, maka pelaku bisnis UKM akan dapat dengan mudah untuk menjaga posisi mereka dari semakin banyaknya pesaingnya dalam layanan online seperti ini. Dari berbagai permasalahan itulah, maka bisa kita lihat dari semakin banyaknya para pengusaha yang sudah memanfaatkan layanan dari penggunaan iklan seperti: Pay-per-Click, Pay-per-Download, maupun Affiliate marketing dalam menjaga posisi bisnis mereka masing-masing.
6. Mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang jauh lebih besar.
Jika dahulu agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar adalah suatu kemustahilan, namun tidak dengan sekarang. Semua persaingan dalam dunia bisnis bisa terjadi di dunia digital. Perusahan besarpun ingin sekali memanfaatkan dunia digital untuk bisa mendapatkan posisi teratas dan bukan suatu hal yang mustahil untuk bisa dilakukan oleh para pengusaha UKM juga. Pengusaha UKM juga masih bisa untuk ikut bersaing bersama dengan perusahaan-perusahaan besar hanya dengan memanfaatkan digital marketing dan bahkan bisnis UKMpun juga bisa mengalahkan perusahaan yang lebih besar.
7. Mempersiapakan bisnis UKM untuk era internet of things mendatang.
Dipediksikan pada sekitar tahun 2020 mendatang akan ada sekitar 26 milyar gadget yang sudah terhubung langsung secara global pada media ekosistem online, baik itu adalah berupa smartphone, tablet, jam tangan elektronik dan jenis-jenis gadget lainnya. Dari beberapa faktor-faktor seperti diatas, maka pengusaha UKM sebenarnya juga tidak hanya mengikuti arus dari dunia bisnis secara konvensional, mereka juga harus bisa mempersiapkan bisnisnya untuk era internet of things dimasa mendatang.
Groedu Content Marketing,
Cito (City Of Tomorrow Mall), Jl. A Yani No. 288 (Bundaran Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com
www.groeducontentmarketing.com
Sebagai seorang content marketer yang professional tentunya Anda harus mengetahui dan menguasai terlebih dahulu tentang beberapa dasar-dasar dari berbagai macam jenis content marketing yang sedang popular saat ini atau yang paling banyak memberikan efek positif terhadap tercapainya berbagai tujuan-tujuan milik perusahaan. Maka praktisi content marketing kali ini akan memberikan sedikit penjelasan yang terkait dengan berbagai macam jenis-jenis dari content marketing yang wajib dikuasai oleh seorang content marketer professional.
1. Kemampuan Artikel.
Kualitas dari sebuah situs web bukan hanya sekedar dilihat dari barang-barang yang dijualnya saja atau yang sudah diproduksi oleh perusahaan. Namun setidaknya isi dari web itu sendiripun juga ikut mempengaruhi kualitas dari web tersebut. Pengisian dari artikel-artikel yang bermanfaat dan berkualitas akan mampu mendongkrak suatu web untuk menjadi yang tertinggi pada mesin pencarian dan lebih banyak dikunjungi oleh para audiens. Sedangkan dalam artian yang lebih luas lagi dari artikel yang bermanfaat dan berkualitas adalah artikel yang lebih relevan terhadap adanya visi dan misi dari perusahaan, memiliki manfaat dan daya tarik tertentu bagi para pembacanya dan juga bagi perusahaan.
2. Kemampuan Infografik (Informasi dan Hiburan).
Kebanyakan dari para pengguna internet yang sedang berselancar didunia maya bertujuan untuk mencari suatu informasi dan/atau sekedar mencari sebuah hiburan. Maka dari sinilah infografik lebih banyak menawarkan gabungan dari sisi informasi dan hiburan. Sebuah informasi yang harus dikemas dengan menarik dan berbentuk grafik serta tentu saja harus mudah dipahami dalam menjadikan para pembacanya merasa lebih nyaman dengan adanya infografik tersebut.
3. Membuat Meme Berkualitas.
Jenis content marketing yang satu ini bisa dibilang saat ini sudah mulai popular di kalangan para anak-anak muda, karena juga mengandung unsur lucu, menghibur dan sarat akan pesan-pesan moralnya. Jenis content meme sebenarnya juga sangat cepat untuk menjadi viral. Jika sebuah informasi sudah dimuat dalam sebuah content meme yang cukup unik dan menarik, maka sebagian besar dari para pengguna internet pasti akan lebih cepat untuk memperhatikan dan langsung membagikannya ke social media mereka masing-masing. Meme juga lebih dikenal sebagai jenis content marketing yang dengan cepat ter up to date dalam isu-isu yang sedang populer saat ini.
4. Animasi Explainer.
Biasanya jenis content seperti ini lebih banyak digunakan untuk jenis-jenis introduksi dari sebuah brand baru atau dari produk baru. Animasi explainer juga lebih banyak dikenal sebagai media terbaik untuk membantu dalam menjelaskan sesuatu hal yang lebih rumit dan kurang menarik dalam waktu yang relative lebih singkat. Dengan cara menggunakan animasi explainer untuk proses introduksi brand Anda, maka akan menjadi semakin menambah nilai profesionalitas dan eksklusifitas dari brand Anda.
5. Video Webseries.
Kita sebenarnya juga cukup layak untuk menekuni pembuatan content yang berjenis webseries, ciptakan chanel web series Anda sendiri dengan muatan yang lebih menarik akan semakin membantu brand Anda dalam meningkatkan brand awareness dan mendapatkan banyak sekali follower brand yang tentunya semakin diharapkan dikemudian hari oleh para follower follower tersebut yang tentunya sangat berpotensi besar untuk menjadi pembeli Anda.
6. Menulis E-Book.
Untuk menumbuhkan rasa kepercayaan yang lebih tinggi dari konsumen bahwa sebenarnya brand Anda memang yang paling terbaik pada setiap masing-masing bidangnya, pembuatan e-book merupakan salah satu dari jenis content yang dalam hal ini sangat cocok untuk digunakan. Misalnya sebuah perusahaan otomotif yang mampu menerbitkan buku-buku tentang otomotif yang berisikan tips-tips, solusi dan lain sebagainya yang berhubungan langsung dengan dunia otomotif dan pastinya akan mendapat penilaian yang lebih dimata para konsumen, karena sudah menerbitkan e-book yang cukup bermanfaat dan benar-benar relevan terhadap bisnisnya.
7. E-Magazine.
Kebanyakan dari berbagai brand menggunakan e-magazine yang bertujuan untuk mengumpulkan dan membentuk satu komunitas khusus yang senang dengan bidang yang sama, e-magazine seolah sudah menjadi dasar buku panduan bagi banyak orang dalam mekukan sesuatu, atau lebih singkatnya lagi adalah e-magazine yang memiliki power yang lebih tinggi untuk mengarahkan para pembacanya sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Misalnya brand produk dari oli yang ingin lebih meningkatkan penjualan dari produk oli terbarunya, maka diapun akan membuat e-magazine yang berisikan tentang berbagai ulasan-ulasan tentang oli barunya dan menyebarkan sebuah e-magazine tersebut kepada para followernya.
8. Product Review.
Hampir sama seperti artikel, namun untuk product review lebih memfokuskan tulisannya terhadap berbagai ulasan-ulasan dari produk-produk Anda dan yang menulisnya adalah dari para konsumen yang telah menggunakan produk-produk Anda atau bisa juga dari ambassador brand Anda. Tujuan dalam menulis product review adalah sebagai sebuah referensi dan rekomendasi bagi sebagian orang yang masih belum menggunakan produk Anda.
9. Panduan Komperehensif.
Isi dari panduan komperhensif harus benar-benar relevan dengan bisnis yang sudah Anda jalankan saat ini, misalnya berupa panduan tentang social media marketing yang sudah diterbitkan oleh salah satu perusahaan dari konsultan binsis. Panduan akan mendapatkan impact yang lebih besar jika relevan dengan berbagai kebutuhan perusahaan yang sebenarnya dan dari visi yang berkualitas.
10. Slide Share.
Slide share hadir bagi Anda yang ingin membagikan sebuah presentasi singkat dan cukup menarik bagi para follower Anda. Slide share harus bersifat lebih informatif dan menarik agar para audiens bisa benar-benar terpaku pada apa yang ingin Anda sampaikan.
11. Podcast.
Pada masa seperti sekarang, podcast sudah mulai banyak yang dipertimbangkan oleh perusahaan untuk membuat content marketing, karena pembuatan dari podcast sendiri terbilang memang sangat mudah dan murah, namun ternyata memberikan impact yang sangat besar bagi perusahaan. Beberapa ahli juga sudah memprediksikan bahwa perkembangan dari podcast akan sangat lancar di Indonesia dan di masa yang akan datang.
12. Quiz.
Quiz juga terbilang sebagai jenis content marketing yang gampang-gampang susah untuk dilakukan, buatlah sebuah quiz yang lebih bersifat edukatif dan cukup relevan dengan perusahaan, tawarkan berbagai macam hadiah yang lebih menarik terhadap para pemenang quiz. Quiz juga memiliki nilai yang lebih yang juga tidak dimiliki oleh content lain, yaitu berupa kesenangan dan antusiasme dari para follower dalam mengikuti quiz.
13. Games.
Hampir sama seperti sebuah quiz, games juga memiliki nilai yang lebih, yaitu berupa antusiasme dan kesenangan yang bisa dirasakan oleh para followers, namun bedanya adalah games lebih banyak ditujukan untuk para follower yang berusia remaja kebawah.
14. Testimoni Client.
Testimony client merupakan jenis content terbaik dalam mempengaruhi para follower lain dan bisa mendapatkan pengakuan dari masyarakat umum. Lalu sebenarnya apa yang telah dirasakan dan diungkapkan oleh para customer terhadap suatu produk Anda adalah berupa poin terbesar yang harus Anda publikasikan untuk meningkatkan keputusan pembelian masyarakat terhadap brand Anda.
15. User Generated Content.
Merupakan sebuah content yang telah dibuat oleh para pelanggan Anda, hampir sama halnya seperti sebuah testimony namun untuk jenis content seperti ini tidak banyak menunjukkan adanya sebuah kekurangan dan kelebihan dari produk Anda secara lebih detail, hanya menunjukkan hasil dari penggunaan produk Anda saja. Misalnya perusahaan kamera gopro yang seringkali melakukan repost terhadap para customernya yang berfoto dengan produk gopro yang menjadikan mereka bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari para audiens dan semakin meningkatkan keputusan pembelian.
Setelah kita sudah membaca dari beberapa jenis content marketing diatas, maka manakah diantara beberapa content tersebut yang menurut Anda paling sulit? Dan manakah diantara beberap content tersebut yang paling Anda kuasai? Berlatihlah tanpa henti untuk menciptakan content marketing yang semakin baik dan banyak bermanfaat dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Terimakasih dan salam sukses.
Groedu Content Marketing,
Cito (City Of Tomorrow Mall), Jl. A Yani No. 288 (Bundaran Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com
www.groeducontentmarketing.com
Terkadang banyak diantara bisnis-bisnis besar yang berfokus untuk mengeluarkan anggaran bagi digital marketingnya tanpa sebelumnya mempersiapkan terlebih dahulu pondasi awal dari digital marketing. Hal ini sebenarnya banyak sekali terjadi di indonesia.
Karena itulah, maka praktisi content marketing akan menjelaskan beberapa kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para pebisnis dalam melakukan digital marketing yang sebenarnya masih banyak terjadi pada sebagian besar pebisnis beserta solusi terbaik dalam mengatasinya:
1. Beriklan Sebelum Mempersiapkan Sarana Awalnya.
Setiap perusahaan tampaknya mulai banyak yang mempekerjakan seorang manajer Pay-per-Click dan sudah mulai mengeluarkan anggaran untuk biaya iklan yang mencapai ratusan bahkan milyaran rupiah untuk hal itu. Namun sayangnya hal itu dilakukan sebelum situs web mereka benar-benar dioptimalkan, UX mereka diperbarui, dan strategi konten juga masih belum terlalu kuat. Bahkan ada juga situs web yang tanpa disertai dengan https, situs web yang tidak dapat ditampilkan di seluler dan situs web yang tanpa halaman arahan yang tepat, semua itu diiklankan dengan anggaran yang terlalu besar. Hal ini hanya akan menjadikan semakin frustasinya si pemilik bisnis dan ini merupakan suatu kesalahan pemborosan besar-besaran dalam melakukan digital marketing yang paling banyak terjadi saat ini.
Solusinya adalah:
• Mulailah dengan SEO on-site. Memperbaiki seluruh meta pada setiap halaman yang perlu di indeks oleh mesin pencarian. Membuat konten untuk inbound marketing yang dapat “mengikat” perhatian para pemirsa dan mampu mendorong pengambilan keputusan yang lebih cepat.
• Perbaikilah website Anda, terutamanya untuk tampilan ponsel. Caranya adalah kita dapat melihat ke google analytics tentang berapa bounce rate untuk orang orang yang seringkali mengakses ke website kita menggunakan tipe atau merk ponsel tertentu. Kemudian kita dapat menggunakan alat dari Web Mobile Look untuk mencari tahu tentang apa sebabnya mereka hanya melihat pada 1 halaman website kita dan kemudian langsung menutup layar ponsel mereka.
• Perhatikan kecepatan loading dari setiap halaman website Anda terutamanya yang ingin di iklankan. Pengguna mobile biasanya akan membuka website yang lamanya lebih dari 7 detik.
2. Pemasaran Digital Tanpa Adanya Strategi yang Matang.
Semua orang dapat dengan mudah memposting apapun secara online. Sebuah postingan disini bisa berupa, video, gambar, dan lain sebagainya namun tanpa adanya funnel, ajakan bertindak dan strategi yang ada dibelakangnnya semua pekerjaan itu akan menjadi sia-sia saja.
Solusinya adalah dengan menerapkan strategi dan bukanlah sebuah ilmu roket, setidaknya Anda hanya perlu untuk menjawab pertanyaan sederhana, seperti:
• Apa tujuannya?
• Apa yang kita ingin orang lakukan ketika mereka akan membuka website kita?
• Setelah kita mengumpulkan data-data, lalu apa yang ingin kita lakukan selanjutnya?
3. Membuat Konten Yang Kurang Berkualitas Bagi Para Audience.
Pemasaran konten adalah tentang bagaimana dalam menawarkan nilai kepada para pelanggan. Tugas utama sebagai seorang pemasar konten bukanlah sekedar untuk memposting iklan tiga kali sehari di setiap platform saja, akan tetapi tugas utama dari seorang pemasar iklan adalah harus terlibat langsung dengan para pelanggan.
Solusi untuk memperbaiki kualitas konten ini adalah gunakanlah strategi inbound marketing pada setiap konten untuk keseluruhan dari program digital marketing dan harus sudah direncanakan sebelumnya dengan lebih terstuktur. Rencanakan dengan lebih baik dari tahap awareness sampai kepada tahap call to action atau konversinya.
Berikut ini merupakan beberapa kriteria dari kualitas konten:
• Tema yang lebih menarik dan benar-benar sesuai dengan bisnis Anda.
• Pelajari kata kunci yang lebih tepat untuk setiap konten Anda.
• Gunakanlah praktek terbaik untuk setiap onsite SEO pada setiap konten yang sudah Anda buat.
• Tampilan website harus menarik.
• Buatlah konten yang banyak bermanfaat bagi para audiens.
• Berikan grafis yang lebih menarik dan cukup mempermudah para pembaca dalam mengartikan konten tersebut.
• Berikanlah video yang mampu menguatkan penjelasan Anda dari content tersebut.
• Buatlah tombol share ke sosial media.
4. Membuat Kesimpulan Tanpa Adanya Dasar Analitik yang Jelas.
Dan ini merupakan kesalahan yang paling fatal. Seorang digital marketer harus memiliki kemampuan dalam menggunakan peralatan analitiknya agar dapat mengukur bagaimana kinerja dan memperbaiki strategi marketingnya dari waktu ke waktu.
5. Spamming Menggunakan Media Messenger.
Kebanyakan orang menggunakan alat pengirim pesan seperti whatsapp, facebook messenger atau line untuk tujuan seperti yang dimaksudkan, yaitu berupa pesan pribadi. Namun untuk beberapa waktu terakhir kita seringkali melihat adanya peningkatan secara besar-besaran terhadap spam perusahaan melalui akun perpesanan pribadi. Spammers seperti ini malah semakin merusak seluruh pengalaman digital dari semua orang dan itu semua merupakan kesalahan dari digital marketing yang paling fatal.
6. Menjiplak Konten Milik Orang/Perusahaan Lain.
Praktisi content marketing tidak mengatakan bahwa Anda tidak dapat menggunakan konten orang lain. Misal, seperti pengguna gambar memakai gambar yang sudah banyak tersedia dari website dan sudah legal untuk digunakan adalah seperti: pixabay dan pexels. Jika Anda menggunakan konten dari situs-situs lain, maka buatlah tautan kembali kepada situs tersebut. Hal seperti ini selain akan semakin memenuhi standar SEO Onsite, juga dapat semakin meningkatkan kepercayaan dari para pengunjung website Anda. Para pemasar digital harus menyadari bahwa menjiplak konten secara mentah-menta adalah sesuatu yang paling buruk. Google dan algoritma dari facebook sudah sangat pintar untuk menyeleksi hal-hal semacam ini, mereka mengetahui kapan dan dimana konten dan gambar tersebut sudah muncul pertama kali dan oleh siapa konten tersebut sudah diposting. Jika mereka menemukan adanya konten Anda menjadi plagiat, maka prioritas indeksasi pada mesin pencarian akan semakin menurun.
7. Mengabaikan Pemirsa Websitenya.
Jika Anda semua terlalu sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi setiap komentar-komentar dari facebook dan LinkedIn. Maka sistem otomatisasi merupakan solusi terbaik yang paling masuk akal untuk hal seperti ini. Namun jika Anda terus-menerus mengabaikan para audiens, maka Anda akan semakin kalah. Facebook sangat menyukai halaman yang paling banyak merespon pesan dalam beberapa jam. Karena semua platform utama adalah untuk mencoba memerangi bot, spam, dan otomatisasi, hal ini akan menjadi jauh lebih nyata. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diposting dari halaman Facebook Anda. Tidak ada yang jauh lebih buruk daripada halaman yang penuh dengan pelanggan namun mereka masih terabaikan. Dan hal seperti itu memang sangatlah jelas, namun bahkan merek terbesar sekalipun pernah membuat kesalahan seperti ini. Terlibat berarti Anda harus menjawab setiap keluhan, bukan malah menghapusnya. Dan ini berarti Anda harus merespon dengan cara yang berarti, tidak melakukan spam dengan bot otomatis.
Sebagai seorang pemasar, keterlibatan pelanggan sebenarnya adalah yang paling banyak dicari. Dengan berinteraksi secara langsung, loyalitas dan retensi akan dapat Anda raih dan akhirnya akan dapat mempengaruhi bagaimana keputusan untuk membeli para calon pelanggan Anda (AEP).
Groedu Content Marketing,
Cito (City Of Tomorrow Mall), Jl. A Yani No. 288 (Bundaran Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com
www.groeducontentmarketing.com