Sampai saat ini dunia digital telah mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan yang begitu cepat dan hal-hal seperti ini juga sangat berdampak besar pada terjadinya perubahan (evolusi) dalam bidang pemasaran, terutamanya adalah dalam bidang B2B. Content marketing yang telah menjadi salah satu pusat perhatian terbesar bagi banyak orang sebagai satu elemen kunci yang cukup membantu para pemasar dalam menarik perhatian dan terutamanya adalah perhatian dari para audiens yang menjadi target market mereka.
Salah satu pertanyaan yang paling umum dan banyak sekali diajukan adalah :
• “Saya memiliki produk yang berkualitas cukup baik, apakah saya masih perlu untuk berinvestasi lagi dalam content marketing?
• “Jika produk saya cukup keren bagi para muda-mudi, bukankah produk saya pastinya akan tetap laku juga?
Saat ini, dengan semakin berkembangnya teknologi terbaru banyak sekali produk-produk yang mengalami transformasi menjadi lebih inovatif banyak yang bermunculan di pasaran. Namun sekarang, coba kita lihat dari sisi lain, jika target audiens Anda sama sekali tidak menemukan solusi untuk berbagai permasalahan tersebut, maka mereka tidak akan mendatangi Anda dan content marketinglah yang nantinya akan banyak membantu Anda dalam hal penjualan denga lebih terkonsep.
Jadi, begitu Anda merasa benar-benar yakin bahwa ingin mulai untuk melakukan content marketing, maka pertanyaan yang sudah pasti akan selalu muncul adalah “seperti apa jenis conten yang nantinya akan digunakan?” Tidak seperti yang selama ini sudah diyakini oleh kebanyakan orang, bahwa jika dari blog hanya terdapat satu jenis konten yang bisa dibuat. Maka sekarang, marilah kita melihat beberapa jenis content yang paling populer dan masih bisa Anda manfaatkan, yaitu:
1. Menggunakan Blogs.
Menggunakan sebuah blog adalah cara yang paling mudah diantara semua cara untuk membuat target audiens Anda dapat terlibat dengan konten-konten informasi dan pendidikan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mesin pencarian biasanya lebih menyukai konten-konten terbaru dan lebih segar. Dan untuk blog sendiri merupakan cara terbaik untuk memperbarui situs milik Anda dengan konten-konten terbaru. Ingatlah bahwa blog Anda tidak boleh melulu hanya tentang produk-produk Anda saja. Untuk kepentingan tersebut, maka Anda masih memiliki halaman lain pada situs milik Anda. Blog harus memiliki artikel-artikel yang mampu memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan-pertanyaan dari para audiens Anda.
Beberapa tips untuk blogging B2B:
• Buatlah artikel pada kisaran antara 800-1000 kata.
• Sertakan setidaknya satu gambar pada setiap artikelnya.
• Artikel Anda harus lebih bersifat teknis atau non teknis tergantung pada setiap kebutuhan dari para audiens Anda dan harus mampu dalam memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan para audiens Anda.
• Mulailah dengan frekuensi yang masih bisa Anda pertahankan. Tidak ada gunanya untuk menulis lima artikel dalam satu bulan, namun tidak ada artikel lain untuk tiga bulan ke depannya.
• Libatkan seorang ahli pada saat Anda telah menyediakan konten dan mintalah penulis konten B2B untuk menerjemahkannya ke dalam format yang masih dapat dipromosikan dan dapat diterbitkan.
2. whitepapers
Whitepapers adalah berupa ulasan-ulasan yang lebih bersifat mendalam dan lebih memiliki kekuatan apabila dibandingkan dengan blog. Perbedaaan antara artikel blog dan whitepapers adalah bahwa whitepapers lebih banyak mengulas tentang permasalahan bisnis secara lebih mendetail. Dari sudut pandang organisasi, maka hal ini adalah sumber yang lebih bagus untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang lebih teknis dan dalam dunia bisnis secara lebih mendalam.
Tips penulisan whitepapers untuk B2B
• Melibatkan ahli pada tingkat yang lebih mendalam untuk menulis whitepapers B2B dari perspektif penulisan konten, mereka hanya perlu melakukan studi topik yang lebih mendalam, menyiapkan benang merah, dan melakukan percakapan yang lebih terperinci dengan pihak UKM.
• Anda bisa menyertakan bagian dalam whitepapers yang lebih menyoroti tentang keahlian Anda dalam bidang ini. Dan hal ini adalah tempat yang paling bagus untuk memposisikan diri Anda sebagai seorang ahli di lapangan namun tidak dengan menjadikannya sebagai sebuah promosi penjualan.
• Pastikan untuk menyajikan bukti dan referensi atas klaim Anda.
• Jadikan whitepapers dan ebook dapat tersedia berdasarkan permintaan dan gunakan hal ini dalam kampanye generasi pertama Anda. Hal seperti ini mengharuskan bagi Anda untuk memiliki landing page untuk whitepapers tersebut yang menjelaskan tentang manfaat utama jika mereka mendapatkannya atau mengunduhnya langsung.
• Jangan pernah merasa ragu untuk menggunakan kembali konten-konten yang sudah ada dalam whitepapers dan membuat entri blog menjadi lebih terperinci untuk setiap bagian didalam whitepapers tersebut.
3. Infografis.
Banyak orang yang begitu menggemari infografis. Kekuatan pada infografis ini terdapat pada visual dan sangat bagus untuk menampilkan topik yang lebih kompleks dengan cara yang lebih mudah untuk dipahami. Dan hal ini adalah salah satu yang paling bagus untuk dibagikan via media sosial. Infografis yang bagus untuk menciptkan awareness tentang brand Anda dan juga lebih mengarahkan traffic kepada situs-situs web Anda.
Tips infografis untuk B2B:
• Infografis jauh lebih kompleks dan jika diteliti jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan grafis yang lebih sederhana. Dan untuk hal-hal seperti ini tetap membutuhkan adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pokok dan desainnya.
• Selesaikan perencanaan promosi sebelum akan membuat infografis. Sebagian besar dari platform sosial tidak membuat infografik dengan cukup baik.
• Anda masih dapat menggunakan kembali infografis dengan cara mengubahnya menjadi blog atau berupa video.
4. webinars.
Jika Anda masih belum pernah mencoba untuk menggunakan webinar sebagai salah satu bagian dari strategi media sosial B2B Anda, maka sangat disarankan Anda untuk bisa mencobanya sendiri. Karena webinar menawarkan kesempatan untuk bisa belajar secara langsung dari para pakar dan juga para pembeli lebih banyak mengikuti webinar selama masa fase pembelajaran mereka setelah keputusan pembelian produk atau layanan B2B. Webinar juga dapat membantu Anda dalam menghasilkan prospek yang jauh lebih baik dan mengarahkan Anda kepada prospek level yang lebih menarik.
Tips penggunaan webinar untuk B2B.
• Keberhasilan dai penggunaan webinar memang sangat bergantung pada pembicara dan topik dari webinar itu sendiri. Pastikan bahwa Anda tidak hanya memiliki topik yang benar-benar hebat namun juga memiliki pembicara yang ahli dan sama hebatnya untuk memberikan webinar ini.
• Miliki perencanaan promosi yang lebih nyata, misalnya dengan memanfaatkan jaringan karyawan, mitra dan pelanggan Anda untuk mempromosikan webinar.
• Sebaiknya berikan whitepaper atau ebook pada setiap topik-topik yang terkait sebagai salah satu bagian dari layanan webinar.
• Buatlah rekaman dari webinar yang bisa diakses setelah webinar ini dilangsungkan untuk mereka yang tidak bisa hadir.
Nah, itulah sedikit penjelasan seputar jenis-jenis content marketing yang bisa dikategorikan termasuk ke dalam B2B. Semoga bisa semakin menambah wawasan bagi Anda sekalian, terimakasih dan salam sukses.
Groedu Content Marketing,
Cito (City Of Tomorrow Mall), Jl. A Yani No. 288 (Bundaran Waru) Lantai UG, Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya.
Handphone : 0818521172 (XL), 081252982900 (Simpati)
Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com
www.groeducontentmarketing.com